Memiliki bisnis yang menghasilkan banyak profit tentunya impian bagi setiap pengusaha. Namun banyak pengusaha yang tidak melakukan studi kelayakan bisnis sebelum memulai usahanya. Memulai bisnis tidak seperti slogan tokopedia,”mulai aja dulu”. Bisnis harus dipikirkan secara matang dan menyeluruh. Bila belum paham dengan studi kelayakan bisnis maka bisa bayar konsultan jasa pembuatan studi kelayakan.

Kenapa Kita Perlu Untuk Melakukan Uji Kelayakan Bisnis Sebelum Memulai Usaha?

1. Mengurangi resiko kerugian

Dengan melakukan uji kelayakan bisnis kita bisa tahu apakah bisnis ini layak untuk dijalankan atau tidak. Bila tidak layak maka tidak perlu untuk dijalankan bisnisnya. Kerugian pun bisa dihindari dengan analisa yang tepat sebelum memulai bisnis.

2. Memudahkan perencanaan bisnis

Dengan adanya uji kelayakan bisnis kita bisa membuat perencanaan bisnis yang mendetail, sehingga ketika mau eksekusi sudah memiliki gambaran besar apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya studi kelayakan bisnis setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja akan diperjelas. Lingkup kerjanya apa saja. Jadi tidak saling tumpang tindih pekerjaannya sehingga pekerja bisa lebih fokus mengerjakan pekerjaannya.

4. Memudahkan pengawasan

Studi kelayakan bisnis sangat membantu pada pengawasan bisnis. Jadi bisnis berjalan sesuai apa yang sudah direncanakan dari awal dan tidak berubah-ubah.

5. Memudahkan pengendalian

Bila bisnis berjalan di luar rencana, maka akan lebih mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung dikendalikan.

Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika membuat uji kelayakan bisnis

Aspek Legalitas

Aspek ini membahas dari sisi hukum, apakah kita perlu ijin bila ingin menjalankan sebuah bisnis? Misalnya ijin untuk PIRT, ijin halal MUI, ijin membuka usaha, ijin BPOM dan ijin-ijin lainnya. Jika memerlukan ijin maka perlu dirinci berapa biaya untuk memperoleh ijin tersebut.

Aspek Teknis

Penentuan lokasi usaha menentukan dalam uji kelayakan bisnis. Lokasi usaha yang strategis membuat bisnis kita banyak dikunjungi dan omset penjualan tentunya baik. Bila lokasi terpencil dan kurang strategis berdampak pada penjualan yang sedikit. Tentunya bila penjualan tidak mencapai target sangat memungkinkan usahanya bangkrut karena sepi pembeli.

Sarana dan prasarana juga menjadi penunjang dalam kelayakan bisnis. Peralatan untuk menjalankan bisnis harus dianalisa. Berapa lama usia pakainya, beli dimana, harga berapa, berapa penyusutan setiap tahunnya.

Lalu poin aspek teknis berikutnya yaitu layout dan tata letak dalam bisnis.  Misalnya penempatan tempat duduk, kitchen, kantor, kasir, banner promosi dan lainnya. Layout ini dipakai bila ingin eksekusi bisnis.

Aspek teknis berikutnya adalah rencana operasi usaha dan luas produksi. Di dalam rencana operasi ini bisa dibuat detail mengambil supplier darimana, kualitasnya, kapasitas produksi dalam satu hari. Rencananya bisnisnya dijalankan di area dengan luas berapa.

Proses penjualan ini mengenai bagaimana standar operasional pada saat pegawai yang bekerja menawarkan produk hingga terjadi penjualan. Pembagian shift juga dibuat, apakah pegawai bekerja dengan shift atau tanpa shift. Proses awal buka hingga tutup toko juga perlu dibuat standard operasionalnya.

Aspek Pemasaran

Untuk analisa aspek pemasaran kita perlu melihat potensi permintaan yang ada. Apakah produk yang ingin kita jual ada permintaan pasarnya? Kalau ada karena apa produk kita diminati.

Analisa aspek penawaran berikutnya adalah penawaran. Apakah produk kita sudah memenuhi apa yang diminta oleh pasar? Apakah keunggulan produk kita dibanding kompetitor?

Aspek pemasaran berikutnya yang perlu dianalisa adalah segmentasi, positioning dan targeting. Kita harus jelas mengetahui kepada siapa produk kita dijual. Berapakah umur mereka? Laki-laki atau perempuan? target market kita siapa? ibu-ibu? bapak-bapak? pekerja kantoran? anak muda? pelanggan kita yang disasar ekonomi menengah bawah, menengah, menengah atas? Seperti apa kita menempatkan diri di market?

Bauran pemasaran terdiri dari 4P ( product, place, price, promotion ). Nantinya di analisa product kita harus menjelaskan secara detail produk yang kita buat. Tempatnya dimana, kenapa memilih harga jual sekian, dan strategi promosi apa yang kita jalankan.

Aspek Manajemen dan SDM

Bisnis yang baik adalah bisnis yang dikerjakan secara bersama-sama, jadi bukan one man show. Sebaiknya membuat struktur organisasi yang baik berikut deskripsi pekerjaan apa saja yang ditangani. Bila perlu menghitung gaji berapa karyawan yang dikeluarkan setiap bulannya

Aspek Sosial Ekonomi dan Dampak Lingkungan

Bila dilihat dari dampak ekonomi misalnya apakah dengan adanya usaha ini bisa memberikan dampak positif seperti lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, dampak bagi si pemberi sewa untuk berjualan, dampak ke supplier. Untuk dampak lingkungan apakah dengan adanya bisnis kita lingkungan menjadi lebih baik? Misalnya setiap penjualan disisihkan untuk kegiatan amal atau pengembangan lingkungan sekitar.

Aspek Finansial

Aspek finansial dalam uji kelayakan bisnis dibuat untuk mengetahui apakah bisnis itu layak atau tidak bila dilihat dari sisi finansial. Aspek finansial yang dinilai antara lain neraca, laporan rugi laba, proyeksi kas bersih, payback period, net present value, dan profitabilitas indeks.

Semoga sharing mengenai uji kelayakan bisnis ini memberikan pandangan baru bagi teman-teman semuanya sebelum memulai bisnis. Jika butuh konsultasi bisa menghubungi jasa studi kelayakan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here